Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai jenis makanan dan minuman dengan tampilan yang menarik terus diproduksi demi meningkatkan nilai estetika dan daya tarik konsumen. Proses produksi makanan dan minuman meliputi pemilihan bahan baku, proses pengolahan makanan dan minuman, pengujian kualitas makanan dan minuman, pengemasan hingga proses distribusi makanan dan minuman. Setiap proses yang berlangsung harus dikontrol agar produk akhir yang dihasilkan aman dan layak untuk dikonsumsi oleh
konsumen.
Oleh karena itu, dibutuhkan laboratorium yang mendukung dalam pengontrolan baik Proses produksi, bahan Baku maupun produk yang sudah jadi.
Biasanya Perusahan produsen selalu memiliki laboratorium QC / Quality Control. Laboratorium ini berfungsi sebagai Controling proses pada suatu proses produksi dan biasanya laboratorium ini terbagi menjadi berbagai bagian tergantung dengan parameter pengujian, tingkat keamanan bagi user, diantaranya :
- Laboratorium Proksimat
Pada dasarnya, laboratorium Proksimat merupakan laboratorium kimia yang menganalisa kandungan Nutrisi sample yang akan diuji. Biasanya parameter yang akan diuji mengacu pada peraturan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan tergantung pada jenis produk yang hendak didaftarkan pada BPOM untuk diedarkan. Beberapa contoh parameter yang diuji pada makanan seperti pengujian Kadar Air, Abu, Lemak, Protein, Gula Total dan lain-lain.
- Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobioloi merupakan Laboratorium yang berfungsi untuk menganalisa kehidupan mikroba dalam sample. Pada umumnya, Bakteri pada produk menunjukan kesterillan dari produk tersebut sehingga ada ambang batas yang diwajibkanm untuk masing-masing jenis makanan & minuman.
Umumnya, pengujian pada laboratorium ini meliputi Cemaran mikroba seperti uji bakteri Eschericia coli, Salmonella typhosa dan Staphylococcus ureus serta masih banyak lagi parameter yang diuji.
- Laboratorium Instrumen
Laboratorium Instrumen merupakan laboratorium pengujian nutrisi sama halnya dengan Laboratorium proksimat. Hanya saja yang membedakan adalah alat analisa yang canggih untuk mengukurnya dan terbilang lumayan mahal dari segi budget.
Tetapi benefit apa yang didapat dari alat tersebut ?
Alat yang terbilang relatif tinggi harganya dapat menyajikan hasil analisa yang lebih teliti dibandingkan Analisa proksimat apalagi bisa menganalisa parameter yang tidak bisa dianalisa oleh analisa proksimat seperti Analisa logam berat, Analisa Bahan Tambahan Pangan, MSG dll.
Selain itu juga, biasanya alat tersebut memberikan fitur kemudahan analis untuk menganalisa.
Contoh parameter yang biasa diuji pada Laboratorium Instrumen disini seperti :
1. Cemaran Logam Berat (Pb, As, Hg, Mn, Cu dll) yang hanya bisa dianalisa menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) bahkan unit yang lebih canggihnya mengguanakan ICP (Inductively Coupled Plasma)
2. Analisa BTP (Bahan Tambahan Pangan) seperti pemanis buatan (Askarin, Aspartam dll), pengawet buatan (MSG, Nitrat & Nitrit) yang hanya bisa dianalisa menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatorgraphy) bahkan alat yg lebih canggihnya seperti UHPLC (Ultra High Performance Liquied Chromatography)
3. Analisa kadar alkohol ( Methanol, Propanol, Ethanol dll), Analisa kadar residu pestisida, Analisa kadar lemak jenuh dll yang hanya bisa dianalisa menggunakan GC (Gas Chromatography)
Oleh karena itu dengan adanya PT. Bahran Azkarya Saintifik diharapkan dapat membantu laboratorium anda untuk berkosnultasi dan dapat memilih unit apa yang sesuai dengan kebutuhan laboratorium anda.
“Masalah laboratorium anda adalah masalah kami”